Mampu
melakukan reproduksi merupakan salah satu dari ciri-ciri makhluk hidup. Bagaimana
manusia dapat memiliki anak? Bagaimana keluarga dapat terbentuk? Mengapa dari
kakek dan nenek, bisa muncul ayah dan ibu, kemudian muncul seorang anak?
Bagaimana reproduksi bias dilakukan? Manusia merupakan organisme yang mampu
melakukan reproduksi. Lalu apakah sebenarnya sistem reproduksi pada manusia
itu? Sistem reproduksi meliputi kelenjar (gonad) dan saluran reproduksi. Organ
reproduksi primer atau gonad terdiri dari sepasang testes pada pria dan
sepasang ovarium pada wanita. Gonad yang matur berfungsi menghasilkan gamet
(gametogenesis) dan menghasilkan hormon seks, khususnya testosteron pada pria
dan estrogen & progesteron pada wanita. Setelah gamet diproduksi oleh
gonad, ia akan melalui saluran reproduksi (sistem duktus). Pada wanita juga
terdapat payudara yang termasuk organ pelengkap reproduksi. Bagian eksternal
sistem reproduksi sering juga disebut genitalia eksternal.
Sistem Reproduksi Laki-Laki
Organ reproduksi jantan terdiri atas dua bagian,
yaitu organ eksternal dan internal. Organ eksternal terdiri dari skrotum dan
penis. Sedangkan organ internal terdiri dari vas deferens, kantong sperma,
epididimis, kelenjar prostat, dan uretra.
Gambar 1. Fisiologi Sistem Reproduksi Laki-Laki
a.
Skrotum
Skrotum
adalah kantong kulit yang melindungi testis dan berfungsi sebagai tempat
bergantungnya testis. Skrotum berwarna gelap dan berlipat-lipat. Skrotum
mengandung otot polos yang mengatur jarak testis ke dinding perut. Dalam
menjalankan fungsinya, skrotum dapat mengubah ukurannya. Jika suhu udara
dingin, maka skrotum akan mengerut dan menyebabkan testis lebih dekat dengan
tubuh dan dengan demikian lebih hangat. Sebaliknya pada cuaca panas, maka skrotum
akan membesar dan kendur. Akibatnya luas permukaan skrotum meningkat dan panas
dapat dikeluarkan
b.
Testis
Testis
disebut juga dengan buah zakar. Testis merupakan organ kecil dengan diameter
sekitar 5 cm pada orang dewasa. Testis membutuhkan suhu lebih rendah dari suhu
badan (36,7 o C) agar dapat berfungsi secara optimal.Oleh karena
itu, testis terletak diluar tubuh di dalam suatu kantong yang disebut skrotum.
Ukuran dan posisi testis sebelah kanan dan kiri berbeda. Testis berfungsi menghasilkan
sperma. Bentuk sperm asangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop.
Gambar
2. Struktur Sperma
(Sumber:
www.elifmedika.com)
Sperma
berbentuk seperti kecebong, dapat bergerak sendiri dengan ekornya. Testis juga memiliki
tanggung jawab lain,yaitu membuat hormon testosteron. Hormon ini merupakan
hormon yang sangat bertanggung jawab atas perubahan anak laki-laki menjadi
dewasa. Membuat suara laki-laki menjadi besar dan berat, dan berbagai perubahan
lain yang memperlihatkan bahwa seorang anak telah beranjak dewasa.
c.
Vas Deferens
d.
Epididimis
Epididimis
adalah saluran-saluran yang lebih kecil dari vas deferens. Alat ini mempunyai
bentuk berkelok-kelok dan membentuk bangunan seperti topi. Epididimis berfungsi
sebagai tempat pematangan sperma.
e.
Vesikula Seminalis
Alat
ini berfungsi sebagai penampung spermatozoa dari testis.
f.
Kelenjar Prostat
Kelenjar
prostat sebagai penghasil cairan basa untuk melindungi sperma dari gangguan luar.
g.
Uretra
Uretra
merupakan saluran sperma dan urine. Uretra berfungsi membawa sperma dan urine
ke luar tubuh.
h.
Penis
Penis dibagi
menjadi dua bagian, yaitu batang dan kepala penis. Pada bagian kepala terdapat
kulit yang menutupinya, disebut preputium. Kulit ini diambil secara operatif saat
melakukan sunat. Penis tidak mengandung tulang dan tidak terbentuk dari otot.
Ukuran dan bentuk penis bervariasi, tetapi jika penis ereksi ukurannya hampir
sama. Kemampuan ereksi sangat berperan dalam fungsi reproduksi. Pada bagian
dalam penis terdapat saluran yang berfungsi mengeluarkan urine. Saluran ini
untuk mengalirkan sperma keluar. Jadi, fungsi penis sebagai alat sanggama,
saluran pengeluaran sperma, dan urine.
Proses
Pembentukan Sperma
Proses pembentukan dan pemasakan sperma disebut spermatogenis.
Pada pembahasan sebelumnya dikatakan bahwa sperma dihasilkan oleh testis.
Spermatogenis terjadi ditubulus seminiferus testis. Dalam tubulus tersebut
terdapat sel sperma, yang disebut spermatogonium. Spermatogonium kemudian
membelah secara mitosis menghasilkan spermatogonium yang haploid. Spermatogonium
ini kemudian membesar membentuk spermatosit primer. Spermatosit primer
seterusnya akan membelah secara meiosis I untuk menghasilkan dua spermatosit
sekunder yang haploid. Kemudian setiap spermatosit sekunder akan membelah
secara meiosis II untuk menghasilkan dua spermatid yang hapolid. Sel-sel
spermatid akan berdiferensiasi menjadi spermatozoa atau sperma.
Gambar 3. Spermatogenesis
Saat dilahirkan seorang anak wanita telah mempunyai
alat reproduksi yang lengkap, tetapi belum berfungsi sepenuhnya. Alat
reproduksi ini akan berfungsi sepenuhnya saat seorang wanita telah memasuki
masa pubertas. Alat reproduksi wanita terdiri atas vulva, vagina, serviks,
rahim, tuba fallopi, dan ovarium.
Gambar 4. Alat Reproduksi Wanita
a.
Vulva
Vulva
merupakan daerah yang menyelubungi vagina. Vulva terdiri atas mons pubis,
labia, klitoris, daerah ujung luar vagina, dan saluran kemih. Apakah yang
dimaksud dengan mons pubis, labia, dan klitoris? Mons pubis adalah gundukan
jaringan lemak yang terdapat di bagian bawah perut. Daerah ini dapat dikenali
dengan mudah karena tertutup oleh rambut pubis. Rambut ini akan tumbuh saat
seorang gadis beranjak dewasa.
Labia
adalah lipatan berbentuk seperti bibir yang terletak di dasar mons pubis. Labia
terdiri dari dua bibir, yaitu bibir luar dan bibir dalam. Bibir luar disebut
labium mayora, merupakan bibir yang tebal dan besar. Sedangkan bibir dalam
disebut labium minora, merupakan bibir tipis yang menjaga jalan masuk ke
vagina. Klitoris terletak pada pertemuan antara ke dua labia minora dan dasar
mons pubis. Ukurannya sangat kecil sebesar kacang polong, penuh dengan sel
saraf sensorik dan pembuluh darah. Alat ini sangat sensitif dan berperan besar
dalam fungsi seksual.
b.
Vagina
Vagina
adalah saluran yang elastis, panjangnya sekitar 8-10 cm, dan berakhir pada
rahim. Vagina dilalui darah pada saat menstruasi dan merupakan jalan lahir.
Karena terbentuk dari otot, vagina bisa melebar dan menyempit. Kemampuan ini
sangat hebat, terbukti pada saat melahirkan vagina bisa melebar seukuran bayi
yang melewatinya. Pada bagian ujung yang terbuka, vagina ditutupi oleh sebuah
selaput tipis yang dikenal dengan istilah selaput dara. Bentuknya bisa
berbeda-beda setiap wanita. Selaput ini akan robek pada saat bersanggama,
kecelakaan, masturbasi/onani yang terlalu dalam, olah raga dan sebagainya.
c. Serviks
Serviks
disebut juga dengan mulut rahim. Serviks ada pada bagian terdepan dari rahim
dan menonjol ke dalam vagina, sehingga berhubungan dengan bagian vagina.
Serviks memproduksi cairan berlendir. Pada sekitar waktu ovulasi, mukus ini
menjadi banyak, elastis, dan licin. Hal ini membantu spermatozoa untuk mencapai
uterus. Saluran yang berdinding tebal ini akan menipis dan membuka saat proses
persalinan dimulai.
d. Rahim
Rahim
disebut juga uterus. Alat ini memiliki peranan yang besar dalam reproduksi
wanita. Tahukah kamu peranan rahim bagi wanita? Rahim berperan besar saat
menstruasi hingga melahirkan. Bentuk rahim seperti buah pear, berongga, dan
berotot. Sebelum hamil beratnya 30-50 gram 30 dengan ukuran panjang 9 cm dan
lebar 6 cm kurang lebih sebesar telur ayam kampung. Tetapi saat hamil mampu
membesar dan beratnya mencapai 1000 gram. Rahim berfungsi sebagai tempat untuk
perkembangan embrio menjadi janin. Dinding rahim memiliki banyak pembuluh darah
sehingga dindingnya menebal ketika terjadi pertumbuhan janin. Rahim terdiri
atas 3 lapisan, yaitu:
1) Lapisan parametrium, merupakan lapisan
paling luar dan yang berhubungan dengan rongga perut.
2) Lapisan miometrium merupakan lapisan
yang berfungsi mendorong bayi keluar pada proses persalinan (kontraksi).
3) Lapisan endometrium merupakan lapisan
dalam rahim tempat menempelnya sel telur yang sudah dibuahi. Lapisan ini
terdiri atas lapisan kelenjar yang berisi pembuluh darah.
e. Ovarium
Ovarium
menghasilkan ovum. Ovarium disebut juga dengan indung telur. Letak ovarium di
sebelah kiri dan kanan rongga perut bagian bawah. Ovarium berhasil memproduksi
sel telur jika wanita telah dewasa dan mengalami siklus menstruasi. Setelah sel
telur masak, akan terjadi ovulasi yaitu pelepasan sel telur dari ovarium.
Ovulasi terjadi setiap 28 hari. Sel telur disebut juga dengan ovum.
f. Tuba Fallopi
Tuba fallopi
disebut juga dengan saluran telur. Saluran telur adalah sepasang saluran yang
berada pada kanan dan kiri rahim sepanjang +10 cm. Saluran ini menghubungkan
rahim dengan ovarium melalui fimbria. Ujung yang satu dari tuba fallopii akan
bermuara di rahim sedangkan ujung yang lain merupakan ujung bebas dan terhubung
ke dalam rongga abdomen.Ujung yang bebas berbentuk seperti umbai dan bergerak
bebas. Ujung ini disebut fimbria dan berguna untuk menangkap sel telur saat
dilepaskan oleh ovarium. Dari fimbria, telur digerakkan oleh rambutrambut halus
yang terdapat di dalam saluran telur menuju ke dalam rahim.
Proses
Pembentukan Ovum
Proses pembentukan ovum disebut oogenesis dan
terjadi di ovarium. Pembentukan ovum diawali dengan pembelahan mitosis lapisan
luar ovarium untuk membentuk oogonium yang diploid. Tahukah kamu bahwa setiap
oogonium dilapisi oleh sel folikel? Keseluruhan struktur ini disebut folikel
primer. Ketika folikel tumbuh, oosit primer membelah secara meiosis I
menghasilkan satu oosit sekunder dan badan kutub. Oosit sekunder kemudian
berkembang menjadi ovum haploid yang siap untuk dibuahi oleh sperma.
Gambar 5. Oogenesis
Fertilisasi adalah proses pembuahan. Berikut proses
dari fertilisasi pada manusia. Ovum matang dilepas ovarium dan ditangkap rumbai-rumbai
pada corong tuba fallopi. Jika ada sperma masuk, maka ovum dibuahi sperma. Ovum
yang sudah dibuahi membentuk zigot, kemudian zigot bergerak menuju rahim. Jika
ovum tidak dibuahi sperma, jaringan dalam dinding rahim yang telah menebal dan
banyak pembuluh darah akan rusak dan luruh sehingga terjadi menstruasi. Bersamaan
dengan terjadinya pematangan ovum, selsel dinding rahim tumbuh menebal dan
banyak pembuluh darah sehingga pada saat zigot datang dan menempel tidak
terjadi gangguan. Pematangan ovum dan penebalan dinding rahim dipengaruhi
hormon esterogen dan progesterone. Di rahim embrio berkembang selama 9 bulan
untuk menjadi bayi. Berikut perkembangan dari embrio:
a. Usia 4 minggu, sudah tampak pertumbuhan
mata dan telinga.
Gambar 6.1.
Embrio 4 minggu
(Sumber:
Sudibyo, 2008: 32).
b. Usia 8 minggu, sudah terbentuk janin
yang mirip dengan bayi, mulai tampak tangan, jari tangan, hidung, dan kaki.
(Sumber: Sudibyo,
2008: 32).
c. Usia 10 minggu, panjang janin lebih
kurang 6 cm dan sudah terlihat seperti bayi. Ukuran kepalanya lebih besar dari
pada ukuran badan.
d. Usia 16 minggu, panjang janin telah
mencapai 40 cm dan memilliki organ yang sudah lengkap.
Gambar 6.3.
Embrio 16 minggu
(Sumber: Sudibyo,
2008: 33).
e.
Usia 40 minggu, janin sudah siap untuk
dilahirkan.
Selama dalam rahim, embrio mendapatkan nutrisi dari induknya melalui plasenta. Plasenta mempunyai fungsi sebagai berikut.
a.
Menyalurkan zat makanan dari induk ke
embrio.
b.
Mengalirkan zat-zat sampah dari embrio ke
dalam darah induknya.
c.
Melindungi janin dari berbagai zat racun
atau kuman penyakit.
Untuk mengetahui perkembangan embrio pada manusia dapat dilihat video di bawah ini:
Video 1. Fertilisasi dan Perkembangan Embrio pada Manusia
Menstruasi disebut juga haid merupakan pendarahan
yang terjadi akibat luruhnya dinding sebelah dalam rahim (endometrium) yang
banyak mengandung pembuluh darah karena ovum tidak dibuahi oleh sperma. Lapisan
endometrium dipersiapkan untuk menerima pelekatan embrio. Jika tidak terjadi
pelekatan embrio, maka lapisan ini akan luruh, kemudian darah keluar melalui
serviks dan vagina. Pendarahan ini terjadi secara periodik, jarak waktu antara
menstruasi yang satu dengan menstruasi berikutnya dikenal dengan satu siklus
menstruasi. Siklus menstruasi wanita berbeda-beda, namun rata-rata berkisar 28
hari. Hari pertama menstruasi dinyatakan sebagai hari pertama siklus
menstruasi. Siklus ini terdiri atas 4 fase, yaitu:
a. Fase Menstruasi
Fase
menstruasi ini terjadi jika ovum tidak dibuahi sperma, sehingga korpus luteum
menghentikan produksi hormon esterogen dan progesteron. Turunnya kadar
esterogen dan progesteron menyebabkan lepasnya ovum dari endometrium yang
disertai robek dan luruhnya endometrium, sehingga terjadi pendarahan. Fase
menstruasi ini berlangsung kurang lebih 5 hari. Darah yang keluar selama menstruasi
berkisar antara 50-150 mililiter.
b. Fase Praovulasi
Fase
pra-ovulasi disebut juga dengan fase poliferasi. Apa yang terjadi pada fase
ini? Hormon pembebas gonadotropin yang dikeluarkan hipotalamus akan memacu
hipofise untuk mengeluarkan FSH. FSH singkatan dari folikel stimulating hormon. FSH memacu pematangan folikel dan
merangsang folikel untuk mengeluarkan hormon esterogen. Adanya esterogen
menyebabkan pembentukan kembali (poliferasi) dinding endometrium. Peningkatan
kadar esterogen juga menyebabkan serviks untuk mengeluarkan lendir yang
bersifat basa. Lendir ini berfungsi untuk menetralkan suasana asam pada vagina
sehingga mendukung kehidupan sperma.
c.
Fase Ovulasi
Jika
siklus menstruasi seorang perempuan 28 hari, maka ovulasi terjadi pada hari ke
14. Peningkatan kadar esterogen menghambat pengeluaran FSH, kemudian hipofise
mengeluarkan LH. LH singkatan dari luternizing
hormon. Peningkatan kadar LH merangsang pelepasan oosit sekunder dari
folikel, peristiwa ini disebut ovulasi.
d.
Fase Pascaovulas
Fase
ini berlangsung selama 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Walaupun panjang
siklus menstruasi berbedabeda, fase pasca-ovulasi ini selalu sama yaitu 14 hari
sebelum menstruasi berikutnya. Folikel de Graaf (folikel matang) yang telah
melepaskan oosit sekunder akan berkerut dan menjadi korpus luteum. Korpus
luteum mengeluarkan hormon progesteron dan masih mengeluarkan hormon esterogen
namun tidak sebanyak ketika berbentuk folikel. Progesteron mendukung kerja
esterogen untuk mempertebal dan menumbuhkan pembuluhpembuluh darah pada
endometrium serta mempersiapkan endometrium untuk menerima pelekatan embrio
jika terjadi pembuahan atau kehamilan. Jika tidak terjadi pembuahan, korpus
luteum akan berubah menjadi korpus albikan yang hanya sedikit mengeluarkan
hormon, sehingga kadar progesteron dan esterogen menjadi rendah. Keadaan ini
menyebabkan terjadinya menstruasi demikian seterusnya.
Gambar
7. Siklus Menstruasi
Penyakit pada sistem reproduksi manusia dialalmi dan
disebabkab oleh berbagai faktor. Ada yang dari luar ada pula yang dari dalam.
yang dari luar misalanya karena masuknya bakteri atau virus. Berikut beberapa
penyakit pada system reproduksi manusia:
a. AIDS
Penyakit AIDS disebabkan oleh virus (HIV) yang
menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, sehingga penderita AIDS menjadi
rentan terhadap berbagai infeksi. Penyakit Flu bisa membuat penderita AIDS
meninggal.
b. Vulvovaginitis
Vulvovaginitis adalah
peradangan pada vulva dan vagina yang sering menimbulkan gejala keputihan yaitu keluarnya cairan
putih kehijauan dari vagina. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Gardnertella
vaginalis. Dapat pula disebabkan oleh protozoa, misalnya Trichomonas vaginalis atau oleh jamur Candida albicans.
c. Impotensi
Impotensi adalah
ketidakmampuan mempertahankan ereksi penis. Impotensi dapat disebabkan oleh
berbagai faktor, antara lain gangguan produksi hormon testosterone, kelainan
psikis, penyakit diabetes mellitus, kecanduan alcohol, obat-obatan, dan
gangguan sistem saraf.
d. Gonorea
Gonorea merupakan
penyakit infeksi akut yang menyerang selaput lendir pada uretra, serviks,
rectum, sendi, tulang, faring, dan mata. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Gonorea yang
ditularkan dari ibu ke anaknya saat kelahiran dan dapat menyebabkan kebutaan.
Bakteri Neisseria mudah bermutasi sehingga resisten terhadap antibiotic. Oleh
karena itu penyakit ini harus segera ditangani. Gejalanya rasa sakit saat buang
air kecil dan kelurnya nanah berwarna kuning kehijauan dari uretra.
e. Hipertropik
Prostat
Hipertropik Prostat
adalah pembesaran prostat yang terjadi pada pria berusia 50 tahun. Penyakit ini
diduga berhubungan dengan penuaan dan proses perubahan hormone. Gejalanya
adalah rasa ingin kencing terus menerus. Dapat diobati dengan operasi.
f.
Prostatis
Prostatis adalah
peradangan pada prostat yang sering disertai dengan peradangan uretra.
Gejalanya berupa pembengkakan yang dapat menyumbat uretra sehingga timbul rasa
nyeri dan sulit buang air kecil.
g. Infertilitas
Infertilitas adalah
ketidakmampuan menghasilkan keturunan atau mandul. Infertilitas ini bisa
disebabkan pria atau wanita.
h. Kanker
Serviks
Kanker Serviks (kanker
leher rahim) banyak dialami wanita berusia 40-55 tahun. Kanker serviks di duga
erat denagn infeksi Virus Herpes Simpleks
tipe dua dan Human papilloma virus.
Pengobatannya dengan operasi, sinar radioaktif dan obat.
i.
Sifilis
Sifilis adalah penyakit
menular yang disebabkan oleh bakteri Treponema
palladium. Infeksi terjadi pada organ kelamin bagian luar. Sifilis dapat
berkembang ke tahap sekunder dan tersier yang sulit diamati. Sifilis sekunder
menular sedangkan yang tersier tidak menular. Akan tetapi sifilis tersier
menimbulkan dapat menimbulkan kerusakan pada otak, jantung, pembuluh darah,
hati.
j.
NGU
NGU (Non-Gonococal
urethritis) merupakan peradangan pada uretra dan serviks yang disebabkan oleh
bakteri Chlamydia trachomatis dan Ureaplasma urealyticum.
k. Endometriosis
Endometriosis adalah
terdapatnya jaringan endometrium di luar rahim. Misalnya dapat ditemukan di
ovarium, peritoneum, usus besar, dan kandung kemih, akibat pengaliran balik
darah menstruasi melalui Tuba Fallopi. Gejalanya adalah rasa nyeri saat
menstruasi karena jaringan endometrisis luruh bersamaan dengan menstruasi.
Dapat diobati dengan operasi atau pemberian hormon progesteron.
l.
Sindrom Premenstrual
Sindrom Premenstrual adalah keadaan
dimana terjadi gangguan emosi, lesu, sakit kepala, bengkak pada tungkai, rasa
pedih, dan nyeri payudara yang terjadi beberapa hari sebelum menstruasi.
Penyebabnya diduga adalah kadar estrogen tinggi, progesterone rendah, gangguan
metabolisme karbohidrat, kadar prolaktin tinggi, dan gangguan psikis.
Sistem Reproduksi Manusia
Untuk informasi lebih lanjut mengenai materi Sistem Reproduksi Manusia klik di sini atau dapat didownload di sini
Daftar Pustaka:
Untuk informasi lebih lanjut mengenai materi Sistem Reproduksi Manusia klik di sini atau dapat didownload di sini
Daftar Pustaka:
Elok,
Sudibyo. 2008. Mari Belajar IPA 3. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
staff.unila.ac.id (diakses pada hari
Rabu, 16 Maret 2016, pukul 11.45 WIB)
staff.ui.ac.id (diakses pada hari Rabu,
16 Maret 2016, pukul 11.43 WIB)
Soal Evaluasi
Klik di sini
Username: anas6202329
Password: 123098
Username: anas6202329
Password: 123098
Cara mengerjakan di QuizStar:
- Klik Di Sini
- Masukkan username dan password di tempat yang disediakan, lalu klik submit
- Pilih Started Quizzes
- Pada bagian Started Quizzes, pilih Take
- Klik Start Quiz
- Setelah kuis muncul, kerjakan kuis dengan option maupun jawaban singkat sesuai dengan soal yang disediakan
- Untuk melanjutkan kuis, pilih next page
- Jika soal telah selesai dikerjakan, pilih submit quiz
- Pilih log out untuk keluar dan/atau pilih review untuk memberi komentar pada soal yang dikerjakan
0 komentar: